Bangka Barat, Aktivitas kegiatan penambangan di wilayah perairan Keranggan-Tembelok terus menjadi perdebatan publik melalui media online, namun anehnya masyarakat Keranggan-Tembelok yang berdomisili di wilayah tersebut justru mendukung penuh aktivitas tambang tersebut, dan bahkan keadaan cukup kondusif, lalu mengapa terindikasi ada oknum yang berusaha memantikan api?.
Seluruh masyarakat Kerenggan dan Tembelok mendukung adanya penambangan timah yang dilakukan oleh warga lokalnya sendiri. Bahkan, pedagang di pasar Muntok atau toko-toko kelontongan di wilayah Babar merasakan pengaruh terhadap tingkat penjualan mereka meningkat secara signifikan. Tak bisa dipungkiri, tambang timah berkelanjutan pengaruh terhadap perekonomian Bangka Belitung khususnya Bangka Barat.
Jika berbicara konteks legalitas, Ferry Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Babel mengatakan kepada media, Rabu, (9/10/2024) tugas negaralah yang memikirkan dan menetapkan.
“Negara atau pemerintah harus hadir menentukan sebuah kebijakan yang berpihak kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD 45 pasal 33, yang berbunyi “Tanah Air serta kekayaan alam terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara, dan dimanfa’atkan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat”, tegasnya
“Sekarang ini perekonomian di Babel sedang tidak baik-baik saja, untuk warga Keranggan-Tembelok serta secara umum Bangka Barat, lokasi ini merupakan harapan untuk mempertahankan harkat hidup mereka, kita berharap agar para pemimpin di negara ini bersikap bijak menyikapi situasi dan kondisi ekonomi Babel saat ini, ya mungkin dalam bentuk diskresi yang berpihak ke rakyat, agar rasa kemerdekaan benar-benar dirasakan oleh rakyat.
Hal senada juga disampaikan oleh Abi Ketua Forum Jaga Babel (Babel), jangan sampai keadaan sudah kondusif di tengah-tengah masyarakat, namun ada oknum yang ingin membenturkan antara masyarakat dengan aparat penegak hukum (APH).
“Jangan benturkan antara APH dengan masyarakat, sehingga membuat keadaan menjadi tidak kondusif, toh selama beberapa minggu terakhir ini suasana di Keranggan-Tembelok kodusif koq, karena yang merasakan dampak dari aktivitas tambang tersebut tidak hanya yang bekeja tambang, akan tetapi warga lain ikut merasakannya ada yang bisa mengelola parkiran, ada ibu-ibu bisa berjualan makanan, ini kan sebuah kondisi masyarakat yang kondusif dan hidup?”, ujarnya
Dia juga menegaskan bahwa jangan sampai ada oknum yang berusaha memantikan api
“hati-hati jika ada oknum yang memantikan api di tengah masyarakat, maka ia akan terbakar sendirian”, pungkasnya.(*Tim Naga 9)
Jakarta – Sejumlah siswa berprestasi di Tanah Air menyuguhkan Ide dan karya kreatif yang mengagumkan untuk menginisiasi perubahan di ajang Astra Honda Motor Best Student (AHM Best Student) 20024. Sebuah karya yang mengembangkan produk makanan untuk mencegah stunting dinobatkan sebagai juara pertama pada ajang adu gagasan bergengsi tahunan bagi siswa SMA sederajat ini.
Karya tersebut dipaparkan oleh Ihsani Salsa Widri dari SMA Negeri 2 Payakumbuh, Sumatera Barat. Ihsani mengemas ide kreatifnya dalam inovasi produk mie berbahan dasar buah labu dan dikombinasikan dengan abon lele yang penuh dengan gizi serta tidak menggunakan bahan pengawet. Karya inovasi ini, selaras dengan program global Sustainable Development Goals (SDGs) terkait Zero Hunger. Dirinya ditetapkan siswa terbaik pada ajang lomba yang diselenggarakan PT Astra Honda Motor (AHM).
AHM Best Student merupakan ajang adu gagasan inovasi dan kreativitas remaja berprestasi dengan topik utama kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan bangsa. Selain Ihsani, AHM Best Student yang tahun ini mengusung tema “Muda Berkarya Majukan Bangsa” juga menetapkan Habibi Saqli Azmy yang berasal dari SMA Unggul CT Foundation, Sumatera Utara sebagai pemenang kedua dengan karya “EcoZap: Semir Serbaguna dari Limbah Dedaunan”. Peserta dari SMA Negeri 1 Purbolinggo, Lampung yakni Isfi Aliya Dzikra berhasil menjadi pemenang ketiga dengan karya “Pengolahan MANTAN (Manukans’ Natural Desinfectant)” yang bermanfaat bagi kesehatan hewan ternak.
“Terima kasih atas penghargaan yang diberikan untuk karya inovasi saya. AHM Best Student menjadi ajang yang tepat bagi para pelajar untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa melalui sebuah kreativitas anak muda. Saya berharap hasil karya saya ini dapat bermanfaat dan terus akan saya kembangkan untuk mendapatkan hasil yang kian maksimal” ujar Ihsani Salsa Widri sebagai pemenang AHM Best Stundet 2024.
Para pemenang ini mengalahkan 1.771 karya siswa SLTA dari 34 provinsi di seleksi regional yang kemudian berkompetisi dg 26 finalis di tingkat nasional. Penjurian AHM Best Student 2024 tingkat nasional dilakukan oleh para profesional yang berasal dari beragam Lembaga yakni Kementerian Perekonomian Republik Indonesia, Dinas Lingkungan Hidup Wilayah DKI Jakarta, Astra International dan PPM School of Management. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada 3 pilar utama AHM Best Student, yaitu Care, Creative, dan Confident. Seleksi dilakukan tidak hanya pada karya yang diajukan tapi juga keaktifan siswa dalam kegiatan sosial, kompetensi soft skill hingga kegiatan non akademik.
Inspirasi Alumni Selain memaparkan ide dan karya preatifnya, peserta AHM Best Student tahun ini juga berkesempatan mengikuti experience sharing dengan senior mereka. AHM mengundang 2 alumni AHM Best Student untuk berbagi inspirasi ke para remaja yunior mereka. Tampil bersama, Mahendra Ega H. yang kini menjadi menjadi wirausahawan makanan sukses, dan Bram Swandika, Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi menjadi pusat perhatian siswa berprestasi dari berbagai daerah ini. Sebagai alumni, mereka mengenang saat mereka mengikuti AHM Best Student 2007. Mereka juga berbagi kiat dan tips sukses yang berfondasikan pengabdian dan ketulusan berbagi membantu orang lain.
Pada gelaran AHM Best Student 2024, para peserta juga diajak melihat langsung proses produksi sepeda motor Honda di pabrik AHM yang berada di wilayah Cikarang, Jawa Barat. Peserta dapat melihat pengetahuan proses produksi sepeda motor Honda, mulai dari proses perakitan mesin hingga proses perakitan sepeda motor.
Melengkapi pengetahuan remaja berprestasi ini, AHM juga membekali mereka dengan edukasi keselamatan berkendara. Dengan materi utama memprediksi potensi bahaya di jalan raya, instruktur safety riding AHM menyampaikan materinya dengan cara yang menyenangkan. Remaja yang berusia rata-rata 17 tahun ini terlihat antusias mengikuti sesi belajar berkendara virtual menggunakan Honda Riding Trainer.
General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan karya para peserta AHM Best Student ini memiliki kreativitas tinggi yang bisa menjadi embrio sebuah perbaikan dan perubahan yang selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan bangsa.
“AHM Best Student mengapresiasi karya-karya yang dibuat para remaja untuk menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat. Kami ingin menjadi bagian dari mereka yang menemani remaja dan generasi muda melahirkan inisiatif baru untuk sebuah perbaikan yang berkelanjutan,” ungkap Muhib.
AHM memberikan apresiasi 1 unit New Honda BeAT untuk juara pertama atau gold level dan beasiswa pendidikan dari AstraTech selama 3 tahun. Pemenang Silver level dan Bronze level mendapatkan hadiah beasiswa pendidikan sebesar Rp. 7.500.000,- dan Rp. 5.000.000,-, sedangkan untuk pememang terfavorit mendapatkan hadiah Rp. 1.500.000,-. Bagi seluruh peserta finalis nasional mendapatkan apresiasi beasiswa pendidikan sebesar Rp. 1.000.000,-.
AHM Best Student 2024 mendapat dukungan dari sejumlah perusahaan antara lain Yayasan Astra Honda Motor, FIFGroup, Astratech, Astra Graphia, Asuransi Astra, PT Hitachi Astemo Manufacturing Bekasi, PT Musahi Auto Parts Indonesia, PT Surayaraya Rubberindo Industries, dan PT Yutaka Manufacturing Indonesia.
AA warga Teluk Limau parit Tiga korban Kejadian laka Tambang di lokasi Tembelok hari ini Selasa, (08/10/2024), dikabarkan tidak meninggal dunia, meskipun sempat tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit.
“Resiko pekerjaan tuu bang, tapi alhamdulillah sesama kawan para pekerja kami bahu-membahu membantu untuk menyelamatkan AA, ini bukan masalah legal dan ilegal”, ungkap salah satu pekerja di lokasi.
Ia juga menambahkan, bahwa pekerjaan apa pun pasti ada resikonya.
“Pekerjaan apa yang tidak beresiko? Semua akan akan ada resiko dan konsekuensinya, Terlalu jauh berpikir kalau disebut akan mencari tumbal. Niat kami bismillah dari rumah bekerja untuk menghidupi keluarga, dan kami sadar akan resiko tersebut”, ujarnya.
Sebelumnya , jejaring media ini telah memberitakan adanya sekelompok orang yang keberatan dengan penambangan di laut keranggan, namun orang-orang yang keberatan tersebut bukan berasal dari warga asli keranggan maupun Tembelok melainkan warga diluar kabupaten Bangka Barat.
Masyarakat disekitar lokasi tambangpun mengecam tendensiusnya penulisan berita yang dibuat oleh mereka yang punya niat terselubung dalam memberitakan masyarakat yang menambang di sekitar lokasi keranggan dan tembelok.
Aa sangat keberatan jika opini yang dibuat oleh sekelompok orang tersebut ( wartawan,red ) yang sengaja menggiring opini pubik terhadap kejadian yang menimpa dirinya.
” Hari naas itu tidak ada dalam kalender, kalau mau celaka bukan hanya saat kerja di laut keranggan atau tembelok saja , namun di lokasi lainnyapun bisa terjadi jika Allah menghendaki”, tegas AA.
Terpisah, seorang pekerja tambang yang sempat berbincang dengan media ini di rumah sakit mengatakan, masyarakat keranggan dan tembelok sudah merasa jengah dengan berita- berita yang dibuat oleh grupnya rudi.
” Kami tau betul grupnya rudi s itu yang memberitakan secara terus menerus padahal kami tidak mengganggu pekerjaan masyarakat lainnya maupun masyarakat nelayan apalagi pekerjaan mereka,” kata Dn warga Mentok Asin.
Apakah kalian tidak ada topik berita yang lebih bermanfaat selain memberitakan usaha kami mencari nafkah
Tak Bosankah kalian yang bukan warga lokal mengusik hidup kami ???
Inilah Perkerjaan kami dalam mencari nafkah untuk mengidupi keluarga kami, dengan bertaruh nyawa kami bekerja bukan untuk kaya, namun dengan tanpa beban media media yang katanya sudah terverifikasi Dewan Pers tersebut secara terus menerus memberitakan saat kami mengais rejeki.
Haruskah kami lakukan aksi seperti yang terjadi di kantor PWI Belitung yang didatangi masyarakat karena tak hentinya memberitakan tambang rakyat??
” Ketika kami telah letih bersabar dengan berita -berita yang mereka buat, mungkin kami akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh masyarakat belitung belum lama ini”, tandas DN.
Pangkalpinang – awambabel.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang mengikuti kegiatan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Babel di Taman Wihelmina Park Alun-alun kota Pangkalpinang, Sabtu (27/07).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini, dihadiri oleh jajaran petugas di lingkungan Kanwil Kemenkumham Babel. Turut hadir secara langsung Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Babel, Harun Sulianto, Direktur Teknologi Informasi Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Kekayaan Intektual, Dede Mia Yusanti, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Fajar Sulaeman Taman.
Kegiatan diawali dengan senam pagi bersama yang diikuti oleh jajaran petugas serta masyarakat umum dan dilanjutkan dengan pembagian doorprise. Pada acara ini juga ditampilkan stand pameran baik dari UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi hingga pelayanan hukum dan HAM.
Dede Mia Yusanti dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan adanya stand pameran ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan bagi masyarakat yang membutuhkan layanan khususnya di bidang pelayanan hukum dan HAM.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang kekayaan intelektual khsusnya bagi masyarakat luas,” ujar Dede.
Pada stand pameran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan, ditampilkan hasil karya warga binaan baik barupa makanan maupun barang olahan. Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang sendiri menampilkan hasil karya warga binaan berupa Destar, Sari Madu Jeruk Kunci (SAMEKU) dan Kopi Tubruk yang dapat dibeli oleh masyarakat.
Kalapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono menyampaikan bahwa seksi kegiatan kerja Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang juga berkontribusi dalam upaya mendukung pemulihan dan pemberdayaan warga binaan.
“Seksi Kegiatan Kerja Lapas Narkotika kelas IIA Pangkalpinang turut serta dalam Klinik Kekayaan Intelektual (KI) Mobile Melalui stand yang menarik, Lapas Giatja tidak hanya memamerkan produk-produk kreatif hasi karya warga binaan, tetapi juga memberikan edukasi kepada pengunjung mengenai pentingnya perlindungan merek,” ujar Kalapas.
Kasi Kegiatan Kerja, Ade Saputra juga menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk-produk berkualitas dari Giatja Lapas Narkotika kelas IIA Pangkalpinang.
AWAM BABEL dan Ormas LMP Mada Babel Desak Kapolresta pangkalpinang Segera Tegakkan Hukum Ketika Orang Tidak Lagi Mematuhi dan Mentaati Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku
AWAMBABEL.COM,PANGKALPINANG – Objek Diduga Cagar Budaya ( ODCB ) yang menjadi salah satu benda bersejarah bagi masyarakat asli Bangka Belitung yang terletak di Jl. Jendral Sudirman depan Gereja Maranatha Pangkalpinang raib ketika dilakukannya pembangunan trotoar yang ditenderkan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN)Wilayah II Babel yang dikerjakan oleh CV. Indah Karya Sentosa pada tahun 2023 lalu.
Kepala Balai PJN Bangka Belitung pada tahun 2023 , Dadi saat dihubungi wartawan mengatakan memang benar dirinyalah yang menjabat sebagai Kepala BPJN saat pembangunan trotoar tersebut, dan dirinya merasa heran karena hilangnya patok Nol Kilometer Pulau Bangka itu jadi viral oleh media, menurutnya yang hilang itu hanya patok beton kenapa sampai jadi begitu sering diberitakan sampai heboh seperti itu.
” iya benar, waktu itu saya masih menjabat disana dan Fery itu staff saya, saya heran saja kenapa jadi begitu heboh diberitakan padahal itu hanya patok beton saja,namun saya akan menasehati Fery meski saya bukan lagi atasannya agar ia lebih ramah lagi kepada wartawan”, kata Dadi yang dikonfirmasi wartawan melalui panggilan whatsappnya sabtu, 17/2/2024.
Ia pun mengatakan bahwa pihaknya akan memasang kembali patok beton tersebut ,”Kami akan memasang kembali patok beton tersebut dan akan meminta kepada penyedia jasa agar segera memasang kembali ke tempat asalnya besok termasuk beton yang BPN itu yang empat buah itu ya “‘ sambungnya.
Bukan hanya itu saja, dirinya mengatakan bahwa patok beton tersebut akan dipasang dengan yang sama persis dengan aslinya dan masih ada tanahnya saat mengakhiri sambungan panggilan oleh wartawan tim AWAM Babel.
Beda dengan Joko, yang terakhir diketahui sebagai PPK dalam proyek tersebut, saat dikonfirmasi wartawan tim AWAM Babel melalui aplikasi whatsappnya sabtu,17/2 mengatakan pelaksana tidak ada niat untuk menghilangkan benda cagar budaya apapun,karena pada saat pelaksanaan tidak ada pemberitahuan dari siapapun termasuk dari dinas PUPR Pangkalpinang maupun dari instansi lainnya terkait benda cagar budaya tersebut.
“Waalaikumsalam wr wb,pelaksana tidak ada niat untuk menghilangkan benda cagar budaya apapun,karena pada saat pelaksanaan tidak ada pemberitahuan dari siapapun termasuk dari dinas PUPR Pangkalpinang maupun dari instansi lainnya terkait benda cagar budaya tersebut’,tulisnya.
Sementara dari pihak perusahaan yang sempat dikonfirmasi wartawan memilih bungkam. Hilangnya BDCG(Benda diduga Cagar Budaya) patok batas nol kilometer Pulau bangka memicu reaksi masyarakat Pemerhati Sejarah Bangka belitung serta Ormas Laskar Merah Putih Mada Babel, didampingi Aliansi Wartawan Muda Babel siang tadi (19/2) mendatangi Polresta Pangkalpinang dalam rangka melaporkan hilangnya Patok Batas Nol kilometer Pulau Bangka saat dilakukan pembangunan trotoar di depan Gereja Maranatha jalan sudirman Pangkalpinang.
Laporan resmi tersebut ditujukan kepada Kapolres Pangkalpinang Kombes Pol. Gatot Yulianto,S.IK,M.H.P dan Kasatreskrim dengan tujuan agar dapat melakukan tindakan hukum yang sesuai dengan aturan yang berlaku jika ditemukan adanya perbuatan melawan hukum terhadap hilangnya benda diduga cagar budaya yakni patok Nol Kilometer Pulau bangka yang menurut budayawan dan sejarawan di Babel merupakan benda bersejarah yang harus di lindungi dan dijaga keberadaannya.
Ferry Irawan , Ketua Mada LMP Babel usai menemui penyidik reskrim Polres Pangkalpinang kepada wartawan mengatakan, kedatangan ia dan rekan lainnya ke Mapolresta Pangkalpinang dalam rangka mengantarkan surat laporan tertulis kepada Kapolresta Pangkalpinang , Kasatreskrim Polres Pangkalpinang terkait hilangnya Benda Diduga Cagar Budaya Patok Nol Kilometer Pulau Bangka saat dilakukan pembangunan trotoar oleh BPJN Babel tahun lalu, menuturnya jika PPK beralasan bahwa tidak ada pemberitahuan dari dinas PUPR Kota Pangkalpinang bahwa benda patok nol kilometer tersebut adalah cagar budaya maka yang disampaikan PPK tersebut bukan alasan yang tepat untuk menghindar dari kelalaian mereka sebelum pekerjaan pembangunan trotoar tersebut dilaksanakan.
” Kalau PPK mengatakan tidak ada pemberitahuan dari PUPR kota Pangkalpinang maka itu sebuah kekeliruan, jangan berdalih dan menyudutkan pihak lain terhadap kelalaian kalian, Patok Nol kilometer tersebut lebih bernilai dari trotoar yang kalian bangun, jadi jangan asal bicara, kami masyarakat asli Babel ini jangan kalian bohongi, meski Jalan Nasional itu Satker PJN yang bangun bukan berarti semau kalian menghilangkan patok tersebut, APBN itu sumber dananya dari mana?? apakah uang pribadi Kepala Satker PJN atau Uang pribadi Menteri yang menaungi kalian??? jadi jangan TAIPAU ( Sombong,red) termasuk gaji kalian dibayar pake uang rakyat!!!’Cetus Ferry .
Dikesempatan yang sama, Ahmad Wahyudi pemerhati sejarah Bangka Belitung dan Beberapa rekan media yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Muda Bangka Belitung (AWAM-Babel) kompak menyatakan akan mengawal laporan terhadap hilangnya patok Nol kilometer pulau Bangka yang telah dilaporkan ke pihak Kepolisian Polresta Pangkalpinang.
” kami akan mengawal laporan tersebut,dimulai sejak hari ini hingga ada tindakan hukum yang dilakukan oleh Aparat kepolisian terhadap mereka yang diduga telah dengan sengaja merusak,menghilangkan maupun merubah atau memalsukan benda diduga cagar budaya tersebut ‘ ungkap Yudi yang kemudian di iyakan Mayrest kurniawan pengurus AWAM Babel penuh semangat.
Mewakili Masyarakat yang menghormati dan menghargai akan sejarah ALIANSI WARTAWAN MUDA(AWAM)Babel Bersama ORMAS LMP MADA Babel akan terus mengawal sampai tuntas,bagi pelanggar undang-undang dan hukum dalam hal ini yang harus bertanggung jawab atas perihal hilangnya patok nol km kota pangkalpinang adalah 1.Fery selaku Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah II Babel 2.Consultan Pengawas Proyek Pembangunan Trotoar Jalan Jenderal Sudirman kota Pangkalpinang 3. Direktur CV. Indah Karya Sentosa
AWAM Babel beserta Ormas LMP Mada Babel mendesak Kapolresat Pangkalpinang agar segera proses,tindak dan tegakkan hukum,di mata hukum sama tidak ada toleransi bagi siapa pun apa dia seorang pejabat pemerintah atau pun pengusaha Ketika Orang itu Tidak Lagi Mematuhi dan Mentaati Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku,,Dengan sengaja merusak dan menghilangkan peninggalan bersejarah sebagai salah satu dari Cagar Budaya jelas telah di atur dalam Undang-Undang,,Benda yang di anggap masuk sebagai Cagar Budaya di lindungi oleh Undang-Undang.(Tim AWAM Babel)
AWAMBABEL.COM,PANGKALPINANG–Hilangnya titik tapal batas 0 Kilometer Pulau Bangka makin ramai dibicarakan masyarakat kota dan para pengiat sejarah dan budaya Bangka Belitung juga menyesalkan atas hilang/rusak/ dipindahkannya tapal batas titik 0 kilometer (PKP 0) tersebut. Senin,(19/2)
Untuk itu. Aliansi Wartawan Muda Babel dan Masyarakat Pemerhati Sejarah Bangka Belitung berserta Organisasi Masyarakat Laskar Merah Putih Babel melaporkan terduga pelaku yang Memindahkan/ Merusak/ Menghilangkan Tiang Tapal Batas Titik Nol Kilometer Pulau Bangka;
“Dalam surat kami Nomor 010/AWN-Babel/II/2024 melapor 3 terduga pelaku;
1.Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah II Babel. 2. Consultan Pengawasa Proyek Pembangunan Trotoar Jalan Jenderal Sudirman kota Pangkalpinang. 3. Direktur Cv. Indah Karya Sentosa. Diduga pelaku telah melanggar Undang-Undang (UU) No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya, yang menggantikan UU sebelumnya, UU No. 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya, yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, tuntutan dan kebutuhan hukum dalam masyarakat,” ungkap Maires Kurniawan Ketua Aliansi Wartawan Muda Babel
Selanjutnya ketua Mada Laskar Merah Putih Babel Ferry menyebutkan tindakkan yang dilakukan oleh 3 terduga pelaku yang harus bertanggung jawab atas hilangnya tapal batas titik 0 Km Pulau Bangka karena ada kesan melawan hukum dan tindakan yang dapat merugikan orang lain dan batas pulau bangka.
“Adapun sanksinya bagi perusak Cagar Budaya adalah pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 15 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 500 juta dan paling banyak Rp 5 miliar. Sedangkan untuk pencuri Cagar Budaya sanksinya ialah pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 10 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 250 juta dan paling banyak Rp 2,5 miliar. Selain itu, terdapat juga jerat pidana bagi penadah hasil pencurian Cagar Budaya, sanksinya berupa pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 1 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar,”tegasnya
Mereka juga berharap adanya tanggapa dari Kepala Kepolisian Resot Kota (Kapolresta ) Pangkalpinang agar menyikapi dan memproses laporan tersebut, mengingat pemtingnya tapal batas titik 0 Km tersebut untuk pembangunan dan juga titik luas kabupaten/kota di Pulau Bangka.
“Semoga laporan kami akan segera ditanggapi oleh Pak Kapolresta Pangkalpinang. Agar pelaku bisa diproses secara hukum berlaku di negeri ini mengingat tindakan mereka telah merugikan dan melanggar hukum khususnya Uu tentang cagar budaya,”pungkasnya.(TIM AWAMBABEL)
AWAMBABEL.COM,PANGKALPINANG – Tapal Batas nol Km Pangkalpinang Termasuk Salah Satu Cagar Budaya yang Semestinya di rawat dan di jaga bukan malah di hilangkan,ini lah salah satu tanda bukti dari peninggalan sejarah yang telah lama terpasang.
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan yang berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya, dan kawasan cagar budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.
Pembangunan Jalur Pedestrian(trotoar) oleh pihak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dalam pengerjaan jalur trotoar Jln.Jend.Sudirman Kota Pangkalpinang di kerjakan oleh CV.Indah Karya Sentosa dan patok nol KM tersebut dengan sengaja di lepas atau di cabut sehingga Patok Nol KM yang merupakan salah satu Cagar Budaya yang ada di Kota Pankalpinang hilang dan sampai sekarang(Sabtu 17/02/2023),nampak belum juga di temukan.
Namun Seharusnya setelah pembangunan jalur pedestrian(trotoar) selesai patok tersebut harus lah dipasang kembali ditempatnya,Dalam perihal ini kewenangan ada di BPJN Mengingat jalan tersebut memang Jalan Nasional.
Seharusnya tanda bukti akan sejarah harus di jaga dan di rawat karena menjadi penanda perkembangan kota,patok nol kilometer harus dilindungi, sebagai ciri Kota maju dan bersejarah,patok nol km menjadi penting tentang alur perkembangan satu kota.
Banyak kota-kota yang kehilangan dimana patok 0 km kotanya sehingga sulit untuk menentukannya,sementara patok nol kilometer kota pangkalpinang justru sengaja dihilangkan dengan alasan pembangunan trotoar,sangat disayangkan sekali Meskipun sudah ada monumen titik 0 kilometer di dekat lokasi patok 0 kilometer.
Namun bahwasannya monumen 0 kilometer hanya untuk memperkuat keberadaan patok 0 kilometer demi untuk kepentingan sejarah, budaya dan pariwisata.Tugu 0 kilometer juga menjadi penanda pusat kota serta titik awal pembangunan satu kota, monumen 0 kilometer hanya untuk memperkuat keberadaan patok 0 kilomter untuk kepentingan sejarah, budaya dan pariwisata.
Patok Nol Kilometer pulau Bangka dibangun seiring dengan pembangunan Kota Pangkalpinang sebagai ibukota keresidenan Bangka pada Tanggal 3 September 1913.
Residen AJN Engelenberg dibantu demang ter beschikking Raden Ahmad bekerja siang malam mempersiapkan fasilitas sarana dan prasarana di Kota Pangkalpinang yang baru menjadi ibukota. Sarana prasarana perkantoran, fasilitas publik, termasuk jalan raya juga dibangun.
Sebagai ibukota Keresidenan Bangka dibangun jalan raya yang menghubungkan antara 10 ibukota distrik, sekaligus ditentukan jarak antar ibukota distrik dengan ibukota keresidenan,Untuk penentuan jarak tersebut, dibangunlah sebagai awal perhitungan yaitu Tugu Nol Kilometer pulau Bangka yang terletak di sisi Timur resident straat (sekarang Jalan Merdeka),kemudian dibangun juga penanda jarak dari 0 kilometer ke titik nol km yang juga ada di masing masing ibukota distrik.
Jarak tersebut sampai saat ini masih digunakan misalnya dari titik 0 Pangkalpinang ke Kota Mentok sejauh 138 km dan jarak tersebut masih digunakan sampai sekarang, Jarak tersebut juga digunakan untuk perhitungan catatan sejarah, misalkan ketika tentara sekutu bergerak ke Pangkalpinang tanggal 13 Februari 1946 untuk menguasai Pangkalpinang menempuh jarak 138 km, kemudian terjadi pertempuran hebat antara pasukan sekutu dengan TRi pada tanggal 14 Februari 1946 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiulawal di km 12, sehingga disebut Palagan 12,dan pahlawan 12.
Kasatker PJN Wilayah II Babel,Lupa atau Melupakan Salah Satu dari Cagar Budaya Kota Pangkalpinang
AWAMBABEL.COM,PANGKALPINANG–Kasatker PJN Wilayah II Babel,CV.Indah Karya Sentosa dan Consultan pengerjaan proyek pembangunan trotoar di jalan Jenderal Sudirman kota Pangkalpinang Harus Mempertanggung Jawabkan Atas Hilangnya Tapal Batas 0 Km Pangkalpinang.
Tapal Batas 0 Km Pangkalpinang Termasuk Salah Satu Cagar Budaya yang Semestinya di rawat dan di jaga bukan malah di hilangkan,ini lah salah satu tanda bukti dari peninggalan sejarah yang telah lama terpasang.
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan yang berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya, dan kawasan cagar budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.
Dalam pengerjaan proyek pembangunan trotoar di jalan Jenderal Sudirman kota Pangkalpinang yang dilakukan oleh CV Indah Karya Sentosa dengan sengaja mencabut,merusak dan menghilangkan tapal batas 0 Km Pangkalpinang yang sudah lama terpasang dilokasi tersebut,kehilangan tapal batas atau tiang titik nol pulau Bangka yang terpasang di depan gereja Mahanatha kota Pangkalpinang,jelas suatu pelanggaran hukum yang mana tapal batas 0 km tersebut bagian dari salah satu peninggalan cagar budaya yang semstinya di rawat dan di lestarikan,sampai saat ini Sabtu 17/02/2024,belum di ketemukan tapal batas tersebut oleh pihak-pihak yang terkait.
Menurut sejarawan dan Budayawan Bangka Belitung Bapak Akhmad Elvian, Tugu Nol Kilometer yang didirikan menjadi titik awal penandaan sejarah pembangunan pulau Bangka saat Pangkalpinang ditetapkan sebagai ibukota Keresidenan Bangka pada tanggal 03 September 1913 dan menjadi pusat administrasi pemerintahan (bestuur) menggantikan Kota Mentok yang menjadi pusat administrasi penambangan timah (tinmijn) dengan berdirinya BTW (BankatinWinning). Menurutnya, sejak menjadi ibukota keresidenan Bangka, residen AJN. Engelenberg mulai menata kota Pangkalpinang sebagai Ibukota keresidenan Bangka dan menata pulau Bangka. Penataan dimulai (titik nol) dari kawasan civic centre yang berpusat di seputaran rumah Residen atau sekarang rumah dinas Walikota.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya yang telah diundangkan pada 24 November 2010 sebagai pengganti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.
Atas hilangnya salah satu peninggalan cagar budaya membuat Ketua Ormas LMP Feri irawan atau yang lebih di kenal dengan panggilan KAMADA Geram,mereka demi proyek dengan sengaja mencabut,merusak bahkan menghilangkan salah satu peninggalan cagar budaya,emangnya mereka siapa,apakah mereka bagian dari sejarah,tapal batas ini bukti sejarah bagi pangkalpinang.
“Mereka demi pengerjaan proyek pembangunan trotoar di jalan Jenderal Sudirman kota Pangkalpinang dengan sengaja mencabut,merusak bahkan menghilangkan salah satu peninggalan cagar budaya,emangnya mereka siapa?apakah mereka bagiam dari dalam sejarah,tapal batas ini salah satu bukti sejarah bagi pangkalpinang,”ungkap Kamada LMP Feri irawan dengan nada kesal.
“LMP Mada Babel meminta pertanggung jawaban atas hilangnya tapal batas tersebut kepada:
1.Kasatker BPJN(Balai Pelaksana Jalan Nasiona) Wilayah II Babel,
2.Consultan Pengawasan Proyek Trotoar Jln.jend.sudirman Kota Pangkalpinang
3.Direktur Cv.indah Karya Sentosa
“Yang benar seorang Kasatker PJN tidak paham,tidak mengerti salah satu dari cagar budaya Kota Pangkalpinang,jangan melupakan sejarah bos,jika pejabat pemerintah lupa akan sejarah copot saja dari jabatannya,LMP akan mengambil sikap atas hilangnya tapal batas tersebut sampai di kembalikan ketempat semula tapal batas tersebut ,”tegas Kamada LMP Feri irawan
Cagar Budaya yang bersifat kebendaan,juga mencakup nilai-nilai penting bagi umat manusia, seperti sejarah, estetika, ilmu pengetahuan, etnologi, dan keunikan yang terwujud dalam bentuk Cagar Budaya.
Sejarah adalah peristiwa atau kejadian yang terjadi pada masa lalu yang dipelajari dan diselidiki untuk menjadi acuan serta pedoman kehidupan masa mendatang,jadi kita tidak bisa melupakan sejarah karena kita hidup di dalam bagian dari sejarah dan tak terlepas bagian dari sejarah.Bangsa yang besar Bangsa yang Tidak melupakan sejarah dan menghargai sejarah.(PJL87)
Tim AWAM BABEL Menyoroti Hilangnya Tapal Batas Titik Nol Km yang Merupakan Cagar Budaya
AWAMBABEL.COM,PANGKALPINANG–Tim Cagar Budaya dan Dinas Pendidikan dan kebudayaan kota Pangkalpinang telah menyelamatkan dua tiang besi dari empat tapal batas titik nol pulau Bangka yang merupakan cagar budaya yang dilindungi. Kamis,(15/2)
Hal ini diungkapkan oleh kepala bidang kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Pangkalpinang Ratna Purnamasari saat dikonfirmasi wartawan Perkaranews.com
“Bang, yang pertama kali ke TKP kami Bang.Lanjut kami selamatkan dua patok besi yang merupakan cagar budaya yang tergeletak diatas trotoar lama depan gereja,” ungkapnya
Tidak hanya itu saja Ratna Purnamasari yang biasa dikenal dengan sebutan Bunda Tudung Saji (BTS)itu mengegaskan jika ada pemberiatan yang menyebutkan Dinas pendidikan dan kebudayan tidak peduli dengan tapal batas titik nol pulau Bangka tersebut itu tidak benar karena sudah diselamatkan dua tiang besinya
“Aok Bang, kami tetengok (Melihat,red)pas pulang survey Eks Rumah Residen/Rumdin Walikota waktu persiapan untuk Program PENGKAL HERITAGE BEKECA’ dan langsung kami selamatkan dengan mengunakan mobil angkot untuk disimpan dikantor kami saat ini,” tegasnya
BTS juga menjelaskan sebenarnya ada empat patok yang dipasang dua besi jaman belanda, satu tiang beton milik Badan Pertanahan nasional dan satu tiang beton milik PU yang terpasang dilokasi tersebut sebagai tanda titik nol pulau bangka
“Kami hanya menyelamatkan dua tiang besi yang ditinggalkan diatas trotoar didepan gereja Mahanatha dan sudah kami simpan, untuk dua tiang lainnya sudah tidak ada lagi kami temukan,”jelasnya
Ia juga menambahkan sudah mengirimkan surat kepada Satker agar keempat tiang tapal batas tersebut dipasangkan kembali karena memilik nilai histori tentang kota Pangkalpinang
“Hari ini kami sudah mengirimkan surat kepada Satker agar segera memasang kembali empat tapal batas titik nol kilometer pulau Bangka tersebut, jika tidak ditangapi kita akan minta Ibu Pj Walikota yang menyurati kembali Balai Pengawasan Jalan Nasional Wilayah II Babel,”tutupnya.(pjl87)
AWAMBABEL.COM,BANGKA BELITUNG –Tim Petugas Kesehatan dari Bid Dokkes Polda Bangka Belitung melakukan pengecekan kesehatan keliling kesejumlah TPS hingga ke Kantor Kecamatan yang berada di Kota Pangkalpinang, Kamis (15/2/24).
Pengecekan dilakukan guna memastikan kesehatan para petugas penyelenggara Pemilu pasca pemungutan suara pada Rabu lalu.
“Jadi pengecekan kesehatan ini dilakukan untuk memberikan pelayanan bagi petugas penyelenggara Pemilu 2024 termasuk personel pengamanan,”kata Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Pol Jojo Sutarjo.
Jojo menyebutkan, pengecekan kesehatan yang dilakukan pihaknya meliputi pengecekan tensi, gula darah hingga pemberian obat-obatan serta vitamin.
Jojo juga menyebutkan pelayanan kesehatan ini diberikan sebagai komitmen Polri dalam mendukung serta menyukseskan pergelaran pesta demokrasi 5 tahunan ini.
“Tentunya sesuai dengan atensi bapak kapolda kita berkomitmen memberikan pelayanan terbaik mulai dari pengamanan sampai pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya bagi petugas penyelenggara pemilu di Bangka Belitung,”ujar Jojo.
Selain itu, Jojo menuturkan layanan pengecekan kesehatan ini turut dilakukan oleh seluruh Si Dokkes Polres jajaran.
“Dilakukan juga di Polres jajaran sehingga pelayanan ini benar-benar dirasakan baik petugas KPPS, linmas bahkan masyarakat sekitar,”tuturnya.
Jojo juga menambahkan pihaknya telah mendirikan Posko Netralitas Polri sejak beberapa waktu lalu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Disana juga ada berbagai pelayanan termasuk pelayanan kesehatan, pengaduan bahkan dapur lapangan,”sambungnya.
“Silahkan masyarakat memanfaatkannya, dengan harapan masyarakat bisa terlayani selama pelaksanaan Pemilu 2024,”pungkas Jojo.(PJL87)